Ya Arwahul Muqoddasah

Wahai jiwa yang menari dalam kegirangan Ramadhan

Wahai yang telah terbebas dari sangkar menuju yang dicintai

Engkau yang tak lagi tertawan

Apakah engkau masih melihatku kini?

.

Malam-malam kita berbincang, dalam diam kita berikrar

Engkau yang mengajariku mengunci rahasia

Tentang Kekasih yang sama-sama kita cintai

Yang memberiku secawan air di telaga gunung

.

Wahai jiwa riang bebas yang selama ini membimbingku tenang

Engkau yang tahu ruh takkan terpisahkan

Semoga tak tertutup perjumpaan bagi kami sesudah kepergiannya

Semoga tak terputus ilmu bagi kami sesudah kehilangannya

.

Allahummansyur nafahatir ridwani alaih

wa amiddana bil asrorillati auda’taha ladaih

.

GBF, 25/4/2020

Gusblero_Maret 2020

3 tanggapan untuk “Ya Arwahul Muqoddasah

  1. Assalamualaikum wr.wb,
    Allah S.W.T adalah Tuhan kita yg maha hidup,seluruh ciptaanNYA hidup perhatikanlah tidak ada yg mati karena segala ciptaanNYA adalah unsur dari diriNYA sendiri, mati adalah tanggapan manusia saja.

    Ibu saya sudah meninggal sejak th 2013 yg lalu tetapi kami tetap berkomunikasi seperti biasanya walaupun cara berkomunikasi berbeda dari sebelumnya yaitu dari hati ke hati (hati nurani).

    kadang2 memasak jika ada bumbu yg kurang lantas ibu membantu bahwa ada bumbu yg kurang,kadang2 ibu bercanda,jika ibu datang kamu jgn nangis iya nanti ibu nggak datang lagi dan begitu juga soal lumpur lapindo(sidoarjo) kejadian yg lalu,bumi kata: jika kami menutupi lobang lumpur tersebut,mereka akan melakukan kerusakan yg lebih parah lagi ,kami biarkan saja ini suatu pelajaran bagi mereka.

    kedatangan rasulallah tempo hari juga ada candanya yaitu : sandal itu yg dimusiumkan adalah kesasar,bukan sandalku sambil bercanda beliau.

    jadi janganlah sedih apabila ada seseorang yg engkau cintai dipanggil/diambil dari sisimu.

    wassalamualaikum wr.wb,
    ustadz sayyid habib yahya

    Suka

  2. Assalamualaikum wr.wb,
    mas gusblerofree,
    Allah S.W.T adalah Tuhan kita yg maha hidup,seluruh ciptaanNYA hidup perhatikanlah tidak ada yg mati karena segala ciptaanNYA adalah unsur dari diriNYA sendiri, mati adalah tanggapan manusia saja.

    Ibu saya sudah meninggal sejak th 2013 yg lalu tetapi kami tetap berkomunikasi seperti biasanya walaupun cara berkomunikasi berbeda dari sebelumnya yaitu dari hati ke hati (hati nurani).

    kadang2 memasak jika ada bumbu yg kurang lantas ibu membantu bahwa ada bumbu yg kurang,kadang2 ibu bercanda,jika ibu datang kamu jgn nangis iya nanti ibu nggak datang lagi dan begitu juga soal lumpur lapindo(sidoarjo) kejadian yg lalu,bumi kata: jika kami menutupi lobang lumpur tersebut,mereka akan melakukan kerusakan yg lebih parah lagi ,kami biarkan saja ini suatu pelajaran bagi mereka.

    kedatangan rasulallah tempo hari juga ada candanya yaitu : sandal itu yg dimusiumkan adalah kesasar,bukan sandalku sambil bercanda beliau.

    jadi janganlah sedih apabila ada seseorang yg engkau cintai dipanggil/diambil dari sisimu.

    wassalamualaikum wr.wb,
    ustadz sayyid habib yahya

    Suka

Tinggalkan komentar